Kali ini aku mau cerita tentang a Random ACt of Kindness, yang aku sebut #RACK.

Jadi begini, aku punya satu ayat emas:

Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
(Galatia 6:9)

Nah, aku rasa ayat ini baik banget untuk dijadikan pedoman hidup. Jadi, selain berusaha keras jadi murid/pekerja/pelayan/anak/kakak/manusia yang baik, aku juga berusaha melatih diri untuk berbuat baik.

Mungkin kedengerannya remeh, tapi dari umur 17an, dari kuliah, aku berusaha untuk secara sadar melakukan satu kebaikan sehari. Syaratnya adalah:
1. Kalau bisa, orang itu ngga usah tau.
2. I have to go out of my way to help. Artinya, harus ada usaha nyata atau ada pengorbanan lah… jangan karena “sekalian”.

Dan susah lho, apalagi kalau tinggal di pinggir kota (nyaris desa) yang sepi di luar negeri. Ada saatnya saking ga ketemu orang hari itu (kekurung di kamar buat tugas), aku log-in MSN Messenger dan cari teman dengan status galau untuk hibur dia (ketauan deh umurnya berapa dari messenger yang digunakan waktu kuliah wakakaka).

Ehem. Anyway, susah untuk secara konstan berbuat baik setiap hari.

Mungkin itu sesimpel tersenyum ke temen kos yang lagi sedih, menyembunyikan fakta kamu belum tidur semalaman dan besok due date tugas, lalu ngajak dia nonton bareng.

Mungkin ini sesimpel orang tua atau adik kamu minta diambilin minum, padahal kamu lagi lelah banget dan sedikit demam. Mereka ga tau, jadi kamu ambil aja minum itu buat mereka.

Atau mungkin, secara diam-diam mendamaikan sahabat yang berkelahi.

Atau, meluangkan waktu berjam-jam untuk memikirkan jalan keluar bagi masalah seseorang sebelum menyapanya dan bilang, “Hei, tiba-tiba gue inget soal masalah yang kemarin loe ceritain…”

Setelah beberapa tahun melakukan ini, walaupun kadang ada bolong, banyak teman merasa aku pasti sudah membantu banyak orang. Tapi, pada kenyataannya, akulah yang merasa terbantu.

Waktu aku sedih dan aku mendengarkan kesedihan orang, aku sadar bahwa aku ngga sendiri. Aku juga jadi mengerti dan bisa berbagi perasaan dengan orang lain. Aku belajar tentang empati.

Waktu aku merasa aku berhak untuk istirahat, untuk bersenang-senang, tapi tiba-tiba muncul seseorang yang butuh curhat, aku belajar tentang pengendalian diri.

Waktu aku merasa berat untuk berkorban, aku bisa sedikit lebih mengerti betapa besarnya pengorbanan Tuhan bagi aku. Aku belajar untuk menghargai.

Waktu orang yang aku tolong bahagia, aku belajar tentang kebahagiaan memberi.

Dan masih banyak lagi.

So, what will be on your #RACK tomorrow? Mau coba?